M Iwan Kurniawan

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
NASI BEBEK PAK WO

NASI BEBEK PAK WO

Duduk dikursi goyang diantara teras rumah dan atap daun mangga ku menemani hari-hari akhir disini

Satu demi satu dedaunan gugur sambil aku bercerita tentang kehidupan asal asul manusia ACEH

Ditemani sebungkus lepat gurih khas gayo buatan makwo dan secangkir kopi panas yang menggoda untuk dilewatkan

Pak wo adalah seorang Letkol masa penjajahan Belanda

Walaupun kini sudah renta beliau tetap semangat bercerita

Perjuangan melawan penjajah menjadi kata-kata yang apik dilafal dan dihafal dalam setiap bait makna

Aku tertengun tak menyangka bahwa ada saksi nyata sejarah yang masih berada dipelupuk mata

Cerita perjuangan menggentarkan tentara-tentara penjajah bukan satu hal yang menarik

Banginya Asal usul nenek moyang nya adalah lebih berharga

Inilah warisan yang diturunkan secara garis adat istiadat yang dipegang kokoh oleh anak cucu dan cicitnya

Berteman dengan buku karangannya aku mendengar dengan seksama

Ternyata banyak fakta yang masih melekat diingatannya

Akupun mulai memasuki alam imaji dan berbaur dengan bau-bau kenangan lama yang membuat aku lupa kalau saat ini suasana sudah berbeda

Akupun mulai mengecek kebenaran dengan mesin pencari yang mengalahkan ingatan manusia

Satu persatu referensi ku terbentur dengan ribuan tanya

Bahwa disaat aku tersadar mereka telah tiada air mata tak kunjung reda mendera

Nasi bebek sambil menenggelamkan pasir dilumpur menjadi penasehat masa-masa senja

Tahukah senja sejak saat itu kecintaan kepada nasi bebek tak luntur begitu saja

Karna aku tau dengan menyantap nasi bebek aku ingat momen-momen bahagia bersama

Ceritanya akan abadi didalam pusara-pusara cinta

Makam Pahlawan menjadi titik kami terakhir berjumpa

Sampaikan rinduku padamu Pak wo penebar canda dan tawa

Sampai bertemu dilain suasana dengan sejuta cerita dan tulisan sederhana semoga bisa mengenang perjalanan hidup manusia ACEH (Arab Cina Eropa dan Hindia) akan abadi ditulisan para cendikia.

Puisi ini kutulis untuk Alm. Letkol H. AR Latief (Pakwo) tersayang.

Langsa, Sepertiga Malam 29 Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kren,,, sukses selalu

29 May
Balas

Alhamdulillah terima kasih bu..

29 May

Keren

29 May
Balas

Terima kasih ibu

29 May

Terima kasih ibu

29 May

Terima kasih ibu

29 May

Bagus pak...salam kenal dari pulau seribu masjid

29 May
Balas

Alhamdulillah bu.. salam juga dari Aceh

29 May



search

New Post