NASI BEBEK PAK WO
Satu demi satu dedaunan gugur sambil aku bercerita tentang kehidupan asal asul manusia ACEH
Ditemani sebungkus lepat gurih khas gayo buatan makwo dan secangkir kopi panas yang menggoda untuk dilewatkan
Pak wo adalah seorang Letkol masa penjajahan Belanda
Walaupun kini sudah renta beliau tetap semangat bercerita
Perjuangan melawan penjajah menjadi kata-kata yang apik dilafal dan dihafal dalam setiap bait makna
Aku tertengun tak menyangka bahwa ada saksi nyata sejarah yang masih berada dipelupuk mata
Cerita perjuangan menggentarkan tentara-tentara penjajah bukan satu hal yang menarik
Banginya Asal usul nenek moyang nya adalah lebih berharga
Inilah warisan yang diturunkan secara garis adat istiadat yang dipegang kokoh oleh anak cucu dan cicitnya
Berteman dengan buku karangannya aku mendengar dengan seksama
Ternyata banyak fakta yang masih melekat diingatannya
Akupun mulai memasuki alam imaji dan berbaur dengan bau-bau kenangan lama yang membuat aku lupa kalau saat ini suasana sudah berbeda
Akupun mulai mengecek kebenaran dengan mesin pencari yang mengalahkan ingatan manusia
Satu persatu referensi ku terbentur dengan ribuan tanya
Bahwa disaat aku tersadar mereka telah tiada air mata tak kunjung reda mendera
Nasi bebek sambil menenggelamkan pasir dilumpur menjadi penasehat masa-masa senja
Tahukah senja sejak saat itu kecintaan kepada nasi bebek tak luntur begitu saja
Karna aku tau dengan menyantap nasi bebek aku ingat momen-momen bahagia bersama
Ceritanya akan abadi didalam pusara-pusara cinta
Makam Pahlawan menjadi titik kami terakhir berjumpa
Sampaikan rinduku padamu Pak wo penebar canda dan tawa
Sampai bertemu dilain suasana dengan sejuta cerita dan tulisan sederhana semoga bisa mengenang perjalanan hidup manusia ACEH (Arab Cina Eropa dan Hindia) akan abadi ditulisan para cendikia.
Puisi ini kutulis untuk Alm. Letkol H. AR Latief (Pakwo) tersayang.
Langsa, Sepertiga Malam 29 Mei 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kren,,, sukses selalu
Alhamdulillah terima kasih bu..
Keren
Terima kasih ibu
Terima kasih ibu
Terima kasih ibu
Bagus pak...salam kenal dari pulau seribu masjid
Alhamdulillah bu.. salam juga dari Aceh