MENUNGGU DOA ANANDA
Subuh pelan-pelan merangkak dari tempatnya
Suara-suara lantunan yang menyapa membisikkan waktu telah tiba
Dihari-hari ini aku ingin membagi cerita
Dalam kuat aku berdoa
Dalam lemah aku mencoba
Tulisan-tulisan itu membentur kerasnya mata hati dan suara jiwa
Ayah bunda adalah segalanya
Anakmu kini telah dewasa
Tidak tahu sampai kapan akan habis masa
Detik ini, menit ini akan terasa begitu rindu dijaga
Sampai saat gema adzan memanggil dan mengantarkan ku ketempat bahagia
Aku tak ingin ada satu pun yang merasa terluka
Sahabat tercinta maafkan jika pernah membuat hati terluka
Karena sebagai ladang salah dan dosa aku ingin mencoba menanam padi diantara gulma
Padi yang belum sempurna kini mulai beraroma bunga
Seperti akan bertanya kapan lagi kita akan berjumpa
Disuasana yang sama atau didimensi yang berbeda
Pesanku padamu sahabatku tercinta
Tak ada yang berharga kecuali doa dan keringat ayah bunda membesarkan kita
Syurga menjadi ridhonya disetiap bait doa
Aku percaya hari ini adalah bonus yang Allah berikan kepada kita
Untuk menjadi sahabat penebar cinta kepada alam semesta
Langsa, Seperitiga Malam 29 Mei 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar